Apa Kata Mereka Tentang Gus Dur?
Gus Dur adalah seorang pejuang demokrasi yang cerdas. Ia berani dalam segala hal meskipun banyak yang tak sama pendapatnya dengan dia. Bila melakukan perubahan, jika menurut dia benar, tidak akan mau mengubah pendapatnya.Wafatnya Gus Dur adalah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia. Kehilangan seseorang yang peranannya besar dalam perubahan di Indonesia.
Gus Dur adalah seorang pejuang demokrasi yang cerdas. Ia berani dalam segala hal meskipun banyak yang tak sama pendapatnya dengan dia. Bila melakukan perubahan, jika menurut dia benar, tidak akan mau mengubah pendapatnya.Wafatnya Gus Dur adalah kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia. Kehilangan seseorang yang peranannya besar dalam perubahan di Indonesia.
Catatan
Redaksi GP Ansor Online
Kepergian
KH. Abdurrahman Wahid yang lebih akrab dikenal dengan nama akrab dikenal dengan
nama Gus Dur, bukan saja membuat warga Nahdlatul Ulama (NU) merasa kehilangan,
tetapi juga seluruh rakyat Indonesia.
Gus
Dur tidak hanya dikenal sebagai pemimpin bangsa karena pernah menjadi Presiden
RI, tetapi lebih jauh dari itu masyarakat mengenal Gus Dur sebagai pejuang
demokrasi yang egaliter, pluralis, dan humanis. Gus Dur berani berhadapan
dengan arus besar, hanya untuk mendukung kepentingan kelompok minoritas
yang hak-haknya terganggu. Rela dicaci-maki asalkan bisa bermanfaat pada orang
lain, tanpa mengharapkan sesuatu, Manuvernya jauh dari kepentingan pribadi dan
kelompoknya sebagaimana dipertontonkan tokoh lainnya.
Hal
itulah yang membuat masyarakat merasa kehilangan atas kepergian Gus Dur untuk
selama-lamanya. Mereka yang berduka mulai dari kalangan elit politik sampai
masyarakat bawah, berasal dari lintas profesi, golongan, etnis, agama dan
kepercayaan serta komunitas lintas batas wilayah.
Sanjungan banyak pihak terhadap Gus Dur,
membuat kita sebagai warga NU menjadi bangga. Tokoh yang diidolakan selama ini
ternyata juga di cintai oleh seluruh rakyat Indonesia. Berbagai pernyataan
mereka lontarkan tentang Gus Dur.
Susilo
Bambang Yudhoyono (Presiden RI)
Abdurrahman
Wahid (Presiden RI Ke-4) dikenal sebagai pemikir dan pendorong perkembangan
Islam. Melalui ucapan, sikap dan perbuatan beliau sudah mengajarkan kepada kita
untuk menghormati perbedaan. Disadari atau tidak, beliau adalah Bapak
Pluralisme. Gus Dur telah menjadikan bhineka tunggal ika sebagai pedoman hidup.
Pemikiran Gus Dur, sambung telah memberikan inspirasi bagi seluruh warga Indonesia
maupun dunia. (Okezone.com)
Kevin
Rudd (Perdana Menteri Australia)
Gus
Dur selain sebagai seorang pemimpin Islam moderat di Indonesia dan pendukung
toleransi etnis dan keagamaan. Gus Dur juga sangat berperan penting dalam
membangun hubungan bilateral Indonesia dan Australia. Kunjungan
bersejarah Gus Dur ke Australia pada tahun 2001, bernilai penting bagi hubungan
kedua negara. Sejak tahun 1975, baru pada era Gus Dur seorang Presiden RI
mengunjungi negeri kanguru itu. “Kunjungan itu sangat berarti untuk hubungan
bilateral Australia-Indonesia dan memberi landasan positif bagi hubungan
Australia-Indonesia di tahun-tahun berikutnya.
Najib
Tun Razak (Perdana Menteri Malaysia)
KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disebut Gus Dur adalah seseorang
dengan pemikiran lebih maju pada masanya, seorang penganut teguh akan
pentingnya toleransi dan persatuan dalam kebutuhan untuk melindungi kaum lemah,
termasuk kelompok minoritas. Gus Dur selalu menekan pemerintah agar
menyederhanakan semua proses demi kepentingan orang banyak. (VIVAnews.com)
Lee
Hsien Loong (Perdana Menteri Singapura):
Berduka
cita atas meninggalnya KH. Abdurrahman Wahid. Gus Dur akan selalu dikenang
sebagai penegak Islam moderat dan pembela kalangan minoritas. (VIVAnews.com)
Jusuf
Kalla (Mantan Wakil Presiden RI):
Melalui
pesan singkat JK dari Australia, JK berharap semangat kebersamaan, demokrasi
dan pluralisme yang yang selalu dikobarkan Gus Dur tetap terjaga. JK Sangat
akrab dengan almarhum, meski tak jarang berbeda pendapat. Selain sesama mantan pejabat
tinggi negara, JK dan Gus Dur adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Keluarga besar
JK juga merupakan warga NU, adalah pendukung setia Gus Dur semasa menjabat
sebagai ketua PBNU dan Presiden RI. (Detik.com)
Baharuddin
Jusuf Habibie (Presiden RI ke-3):
Gus
Dur bukan saja merupakan tokoh nasional, cendekiawan muslim, dan mantan
pemimpin besar bangsa Indonesia. “Dia adalah pejuang hak asasi manusia dan
kemanusiaan. Gus Dur juga merupakan figur yang gigih dalam mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 1945, dan Pancasila. (Republika online)
Prof.
Dr. Amien Rais (Mantan Ketua MPR):
Memuji
Gus Dur sebagai ikon pluralisme di Indonesia. Gus Dur dinilai berhasil membawa
organisasi yang pernah dipimpinnya, Nahdlatul Ulama (NU), dari kondisi marginal
menjadi arus utama atau mainstream gerakan sosial politik di Indonesia. Sebagai
sahabat sekaligus lawan berpikir Gus Dur, mengakui Gus Dur sebagai anak bangsa
yang telah berhasil memajukan pondok pesantren menjadi lebih terbuka serta
mampu mendorong partisipasi pesantren dalam pembangunan nasional dan dunia
Islam.
Pendeta
AA Yewangoe (Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia – PGI):
Gus
Dur adalah tokoh bangsa yang tidak tergantikan. Beliau sangat memerhatikan
kerukunan umat beragama di Indonesia. “Ketika ada sebuah gereja yang izinnya
dicabut wali kota. ”Beliau datang ke Kantor PGI untuk memberikan dukungan. Itu
adalah salah satu bukti, beliau menginginkan semua orang di Indonesia
memperoleh haknya, hak beribadah”. (Kompas.com)
Din
Syamsuddin (Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah):
Kepergian
Gus Dur adalah kehilangan bagi umat Islam dan bangsa Indonesia. Betapapun,
selama hidupnya Gus Dur menampilkan peran tertentu dan memberikan jasa berharga
bagi bangsa. Banyak idenya yang bermanfaat, seperti tentang pengembangan
kemajemukan dan penguatan demokrasi. (Kompas.com)
Irwandi
Yusuf (Gubernur Provinsi Aceh Irwandi)
Almarhum
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah salah seorang perintis perdamaian di
provinsi ujung barat wilayah Indonesia itu. Saat menjabat Presiden ke-4 RI, Gus
Dur juga melarang terjadinya peperangan dalam penyelesaian konflik di Aceh.
Saat adanya gagasan penyelesaian Aceh secara damai, juga mendapat respon
positif dari Gus Dur.
KH
Hasyim Muzadi (Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama):
Wafatnya
Gus Dur merupakan kehilangan besar bagi warga NU dan bangsa. Gus Dur, yang
merupakan mantan Ketua Umum PBNU, dinilai sebagai tokoh besar dalam NU. Bangsa
Indonesia telah kehilangan dua hal besar dan mahal dengan meninggalnya Gus Dur,
yaitu demokrasi dan humanisme. Humanisme Gus Dur benar-benar berangkat dari
nilai-nilai Islam yang paling dalam. Tetapi, humanismenya itu melintasi agama,
etnis, teritorial, dan negara. (Kompas.com)
A.
Benny Susetyo Pr (Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Agama dan Kepercayaan
Konferensi Waligereja Indonesia-KWI):
Gus
Dur adalah tokoh yang sangat menghargai pluralisme dan kesatuan Indonesia.
”Terakhir, ia memesankan, fundamentalisme itu jangan dimusuhi, tetapi harus
dicintai. Ini jelas menunjukkan kecintaannya pada kesatuan Indonesia.
(Kompas.com)
Wimar
Witoelar
Pandangan-pandangan
hidup Gus Dur membuat rasa malu saya sebagai orang Indonesia diganti dengan
dengan rasa bangga. Pandangan hidup beliau membuat saya menjadi lengkap.
Pandangan hidup beliau lebih berharga dan lebih besar dari
politisi-politisinya, pejabatnya, dan birokratnya. (Inilah.com)
Effendy
Gozali (Pakar komunikasi politik UI) :
Sosok
Gus Dur adalah komunikator terbaik Indonesia. Sama dengan sosok mantan Presiden
AS Ronald Regan yang memiliki bahasa yang sederhana tapi maknanya sangat dalam.
Gus Dur juga seorang intelektual pemikir besar yang banyak mendapat dukungan
dari berbagai kalangan karena sifatnya yang selalu empati terhadap orang lain,
Beliau juga memiliki indra keenam yang tidak dimiliki orang lain.
Anas
Urbaningrum (Politisi Partai Demokrat):
Wafatnya
Gus Dur kehilangan terbesar bagi dunia Islam di Indonesia. Kehilangan mutiara
bangsa yang tak tergantikan. Gus Dur tokoh yang contoh par excellence tentang
berislam dan berindonesia secara pas. (Detik.com)
Bibit
Samad Riyanto (Wakil Ketua KPK):
Banyak
perubahan-perubahan yang telah dilakukan Gus Dur terhadap Indonesia. Salah
satunya adalah membuat Istana Negara tak lagi menjadi tempat sakral. Gus Dur
merupakan tokoh nasional dan negarawan yang berani melakukan perubahan.
Adnan
Buyung Nasution (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden):
Gus
Dur seorang tokoh demokrasi & cendekiawan terkemuka dan tokoh pluralisme.
Peran dan sumbangsih Gus Dur sangat besar terhadap Bangsa, Menempatkan agama
dengan proporsional dan mengharmonisasikannya dengan kehidupan beragama. Gus
Dur telah memberi contoh hidup berdampingan yang demokratis kepada kita.
(Detik.com)
Pramono
Anung (Wakil Ketua DPR) :
Gus
Dur adalah tokoh pengusung kebebasan pers. Gus Dur juga yang membuka karakter
istana menjadi lebih cair. Kita kehilangan orang yang mengutamakan kemajemukan.
Jimly
Ashiddiqie (Mantan Ketua MK):
Gus
Dur adalah sosok yang sungguh membuat terobosan demokrasi. Gus Dur kadang suka
melawan arus, dan ini dibutuhkan dalam demokrasi. Kita perlu pemimpin seperti
dia yang mampu menentukan arah bangsa. (Detik.com)
Luthfi
Hasan Ishaaq (Presiden Partai Keadilan Sejahtera):
Seluruh keluarga besar Partai Keadilan Sejahtera mengucapkan belasungkawa
sedalam-dalamnya kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama atas wafatnya
Hadratussyech Abdurrahman Wahid. Abdurrahman Wahid merupakan seorang ulama
dan tokoh nasional yang cukup berani dan terbuka dalam menyatakan berbagai
pandangannya tentang Islam dan umat Islam. Dalam pandangannya yang sangat
beragam itu, meskipun juga sering berbeda, PKS cukup bisa memahaminya.
”Pandangan beliau yang sangat beragam tentang Islam dan umat Islam itu kami
hargai dan cukup bisa kami pahami”. (Kompas.com)
Prabowo
Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya):
Beliau
mewariskan sifat inklusif dalam sosoknya. Sebagai pemimpin umat Islam, ia juga
diterima banyak golongan. Sebagai guru bangsa, beliau bisa jadi pengayom bagi
semua unsur di Indonesia. Hal itu yang membuat saya terkesan. Pemikirannya sangat
berani walau kadang sulit diikuti. (Kompas.com)
Soetrisno
Bachir (Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional):
Bangsa
ini kehilangan tokoh demokrasi dan humanisme. Hingga saat ini, belum ada tokoh
sekelas KH Abdurrahman Wahid yang telah berjasa membuka wawasan masyarakat.
Kepergian Abdurrahman Wahid tidak hanya kepergian bagi kalangan Nahdliyin,
tetapi juga seluruh bangsa Indonesia. Bangsa ini memang patut memberikan
penghargaan bagi Gus Dur, tidak saja karena pernah menjadi presiden yang
memimpin rakyat negeri ini, tetapi juga telah memberikan pencerahan bagi semua
orang. ”Kita tidak pernah meragukan komitmen kebangsaan dan sikap toleransi Gus
Dur,”. (Kompas.com)
Bhikku
Sri Pannyavaro Mahathera (Kepala Sangha Theravada Indonesia):
”Saya
merasakan ketulusan hati Gus Dur dalam setiap kesempatan bertemu dan berdiskusi
dengan Beliau. Ketulusan itu sesuatu yang teramat mulia dari Gus Dur. Gus Dur
adalah pribadi yang sangat menghargai setiap orang. Bagi Gus Dur, yang layak
menjadi Bapak Bangsa, perbedaan adalah denyut kehidupannya. ”Kebajikan dan
kearifan Gus Dur akan tetap bersama kita. (Kompas.com)
KH
Ma’ruf Amin (Ketua Majelis Ulama Indonesia-MUI):
Amir Syamsuddin (Sekretaris Jenderal Partai Demokrat):
Gus Dur adalah orang besar yang dilahirkan di republik ini. ”Kita tidak
bisa melupakan peranan Gus Dur yang terukir dalam sejarah sebagai tokoh yang
menempatkan pluralisme, melindungi pluralisme, dan menghapus sekat-sekat. Dia
pula yang berperan menghentikan dominasi militer.”Kita harus belajar dalam
ketegasan bersikap dalam hal-hal seperti ini. Kalaupun ada kekurangan dalam
dirinya, itu sangatlah tidak ada artinya dibandingkan peran dan jasanya. Dia
putra terbaik. Dia harus ditempatkan di tempat yang terkemuka. (Kompas.com)
Ahmad
Dhani (musisi):
Gus
Dur terkenal dengan pluralisme, mengajarkan bagaimana pentingnya bertoleransi
di Indonesia. Sebagai orang yang sering bersilaturahmi kepada Gus Dur, mendapat
banyak pelajaran berharga. Beliau sangat sadar bahwa kemampuan yang hakiki
hanya bisa diperoleh dengan toleransi. Pluralisme, itu saran Gus Dur untuk
Indonesia. (Sumtra Expres online)
M.
Syafi’i Anwar (Direktur International Center for Islam and Pluralism (ICIP):
Sejak
awal Gus Dur memihak kelompok minoritas. Komitmen itu ditujukkan dengan bukti
sehingga Indonesia tetap menjadi negara plural. Karena itu sangat tepat jika
Gus Dur mendapat gelar Bapak Pluralisme Indonesia. (Perspektif Online)
Para
artis dan Bintang Sinetron:
Gus
Dur adalah sosok cendikiawan muslim sejati, nasionalis namun berpikiran sangat
“internasional”. Open minded dan demokratis!”, jelas dalam akun Twitternya. Cut
Memey, Fedi Nuril, Sherina, Wulan Guritno dan Tika Pangabean juga ikut menyumbang
ucapan bela sungkawa di Twitter pun turut berkabung untuk Gus Dur
Pasha
‘Ungu’ (Penyanyi):
Kita
ikut berduka cita dan merasa kehilangan. Gus Dur adalah tokoh nasional yang
luar biasanya. Bahkan tidak cukup menilai Gus Dur dengan kata luar biasa saja. (Okezone.com)
Wigiyanto
(Satpam Kantor PBNU)
Gus
Dur adalah sosok yang ramah terhadap semua orang. Semua dikasih kesempatan
bertemu beliau, tidak ada perbedaan. (Okezone)
Anji
‘Drive’ (Penyanyi) :
Merasa
sangat kehilangan tokoh yang sangat dikaguminya ini. Bagi Anji, Gus Dur adalah
Tokoh Bangsa yang jujur dan ceplas ceplos. “Gus Dur itu orangnya pintar dan
ceplas-ceplos, tapi justru yang ceplas – ceplos itu menunjukkan kejujurannya”.
(vivanews.com)
Prof.
Dr. Boediono (Wakil Presiden RI) :
Almarhum
Gus Dur merupakan sosok pemersatu bangsa yang hingga kini belum tertandingi
oleh siapa pun. “Kita benar-benar kehilangan seorang tokoh besar, tokoh
pemersatu bangsa dalam sejarah modern Indonesia. Boediono menambahkan, saat ini
sangat sulit untuk mencari tokoh-tokoh pemersatu bangsa seperti Abdurrahman
Wahid yang akrab disapa Gus Dur.
Dr.
Idrus Marham (Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya):
Siapa
pun yang obyektif dan jujur pasti merasa kehilangan dengan wafatnya KH
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. KH Abdurrahman Wahid adalah tokoh bangsa yang
punya kontribusi besar bagi pengembangan demokratisasi di Indonesia. Gus Dur
banyak mendorong lahirnya demokratisasi dan kemanusiaan di negeri ini. Banyak
orang mengatakan, Gus Dur juga orang yang sering melawan arus. Namun,
sesungguhnya Gus Dur justru membuat arus. Gus Dur membuat arus demokratisasi.
Gus Dur membuat arus pluralisme di negeri ini. (Kompas.com)
Ratna
Sarumpaet (Seniman sekaligus aktivis)
Abdurrahman
Wahid (Gus Dur) sebagai pahlawan budaya dan reformasi. “Dibandingkan semua
presiden yang pernah atau yang tengah memimpin Indonesia, Gus Dur yang paling
menjunjung budaya dan demokrasi. Gus Dur merupakan panutan bagi sebagian besar
rakyat Indonesia. “Saya bernah-benar sedih, karena disaat bangsa kita tengah
mengalami banyak permasalahan, kita kehilangan figur yang selama ini menjadi
panutan”. (Kompas.com)
Sri
Sultan Hamengku Buwono X (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta-DIY):
KH
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur merupakan tokoh pejuang pluralisme. Gus Dur
selalu mengedepankan pentingnya kebersamaan antara mayoritas dan minoritas,
antarsuku, dan antaragama agar bangsa Indonesia menjadi besar. Gus Dur yang
juga salah seorang tokoh reformasi banyak meninggalkan kenangan sejarah
bagi bangsa dan generasi muda. (Kompas.com)
Vidi
Aldiano (Penyanyi Muda)
Almarhum
KH Abdurahman Wahid dinilai layak mendapatkan gelar pahlawan nasional. Beliau
banyak menanamkan pondasi untuk bangsa Indonesia ke depan, tokoh yang akrab
disapa Gus Dur itu sangat unik dan susah untuk dicari penggantinya. Gus Dur
adalah orang sangat memiliki toleransi beragama yang tinggi. “Itu yang gue
salut sama dia. Dia seorang muslim yang sangat toleran,”, kayaknya Indonesia
cuma punya satu. Vidi juga selalu ingat lontaran kata-kata jenaka yang
dilemparkan Gus Dur, sekalipun kondisi sedang serius. “Gitu aja kok repot,”
pungkasnya. (Okezone.com)
Todung
Mulya Lubis (Aktivis Forum Demokrasi):
Kita
kehilangan sosok Negarawan yang memperjuangkan pluralitas bangsa. Seorang yang
berjuang untuk moderasi dan toleransi sosial, beragama, dan berbangsa. Gus Dur
adalah pilar pluralisme dan benteng bangsa melawan fundamentalisme. Gus Dur
adalah seorang demokrat sejati yang menghormati lawan politiknya. (Kompas.com)
Pendeta
AO Supit (Sinode Gereja Masehi Injili di Minahasa):
Umat
Kristen Sulawesi Utara kehilangan atas wafatnya Gus Dur. ”Ia adalah tokoh
perdamaian dan ’pahlawan’ minoritas. Kami benar-benar kehilangan. Belum ada
tokoh setara Gus Dur,” kata Ketua Rabu (30/12) di Manado. Ia pergi meninggalkan
semerbak melati. (Kompas.com)
Anggota Kaukus Parlemen Pancasila ini terdiri dari Eva Kusuma Sundari
(PDIP), Rieke Diah Pitaloka (PDIP), Bambang Soesatyo (Golkar), M Romahurmuziy
(PPP), Ahmad Muzani (Gerindra) dan Akbar Faizal (Hanura):
Gus Dur merupakan figur yang selama menjaga ide Bhinneka Tunggal Ika. Gus
Dur adalah putra Republik dan tokoh dunia karena pikiran dan tindakannya
mencerminkan kepentingan universal. Demi memberikan penghargaan atas
kerja-kerja almarhum dan keberlangsungan ide-ide kebhinnekaan untuk memperkuat
NKRI maka Kaukus Parlemen Pancasila mengusulkan kepada DPR dan pemerintah
memberikan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Gus Dur.
Leony
(Penyanyi dan Pemain Sinetron):
KH.
Abdurrahman Wahid adalah tokoh yang sangat apa adanya, enggak pernah
berpura-pura. Ini yang membedakan Gus Dur dengan tokoh kebanyakan lainnya.
Beliau adalah sosok yang low profile. Juga jasanya yang besar dalam mengakui
keberadaan masyarakat Tionghoa di Tanah Air. “Hasilnya bisa dirasakan sekarang.
(Kompas.com)
Dorce
Gamalama (Penyanyi):
Di
antara presiden yang sudah ada, dialah yang paling komplet, tidak ada yang bisa
menggantikan dia terlepas dari kekurangan dia menjadi seorang presiden. “Saya
sangat mengagumi sepak terjang dia. Pendapatnya luar biasa, yang kadang
dianggap orang tidak masuk akal. Tapi menurut saya dia itu luar bisa. Dia dapat
mengayomi umat. Sosok Gus Dur baginya adalah seorang kyai yang sangat luar
biasa dan seorang tokoh agama yang humanis. Gus Dur adalah sosok yang luar
biasa. “Saya betul-betul kehilangan sosok beliau, dia segalanya buat saya,
guru, ulama, penasihat saya.
Charlie
‘ST12′ (Penyanyi):
Meski
dicaci dan dicela saat menjadi Presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid tetap
sosok pintar dan lucu, serta bersahaja (Okezone.com)
Banyu
Biru (Seniman):
Gus
Dur adalah figur yang menyatukan bangsa. Beliau menjadi presiden yang bisa
menyatukan perbedaan yang ada. Apapun bentuk penghargaan layak untuk beliau.
Seluruh masyarakat Indonesia kehilangan guru bangsa.
Fadli
Zon (Wakil Ketua Umum Gerindra)
Gus
Dur adalah manusia multi-dimensi. Seorang kyai, seniman, budayawan, pemerintah.
Manusia yang langka. Di balik sosoknya yang suka bergurau dan bercanda
sebenarya berusaha memberikan nasehat. Karena di balik gurauannya tersebut ada
makna yang terkandung di dalamnya. Orang seringkali hanya melihat luarnya saja.
Padahal apa yang disampaikan itu dalam dan merupakan suatu kegalauan.
Kak
Seto (Pemerhati Anak)
Gus
Dur terkenal bukan hanya kepeduliannya dengan kaum minoritas, juga sangat
peduli dengan anak-anak. Pandangan yang sangat luas dan keberanian
mempertahankan kebenaran. Dan kebenaran itu juga akhirnya diyakini oleh
masyarakat. Beliau adalah tokoh bangsa dengan pemikiran yang khas dan otentik
dan unik. Kami pernah sama-sama memperjuangankan sekolah Sang Timur yang akan
ditutup karena masalah SARA. Beliau maju paling depan untuk menyadarkan
masyakarat dan membela anak-anak yang bukan dari kalangan muslim.
Frans Lebu Raya (Gubernur Nusa Tenggara Timur-NTT)
Saya sependapat jika Gus Dur dinobatkan sebagai pahlawan Demokrasi karena
semasa hidupnya, almarhum telah banyak menghabiskan waktunya untuk berjuang
membangun masyarakat bangsa ini. Kepergian Gus Dur membawa kesedihan bagi
seluruh masyarakat Indonesia khususnya rakyat NTT yang selama ini memandang Gus
Dur sebagai tokoh pemersatu.
Giring
‘Nidji’ (Penyanyi):
Terpesona
dengan sosok Gus Dur, beliau merupakan pria yang brilian. Gus Dur telah
memberikan pelajaran tentang kehidupan toleransi yang baik. Gus Dur juga
seorang diplomat ulung.
Inul
Daratista (Penyanyi dangdut):
Mengaku
menyesal karena tak sempat menjenguk Gus Dur, yang tengah sakit hingga
meninggal dunia. Karena, biasanya jika Gus Dur sakit, dia selalu menjenguk.
Bagi Inul, Gus Dur sudah dia anggap seperti orangtuanya sendiri. Karena selama
di Jakarta, Gus Dur lah yang melindungi dirinya dari pencekalan ormas-ormas
Islam. Bahkan, di tengah kuatnya cobaan itu, Gus Dur lah yang memberikan
nasihat agar dirinya tetap tegar.
Mochammad
Jasin (Wakil Ketua KPK)
Gus
Dur pelopor perubahan di kalangan generasi muda, pencetus ide-ide baru
menerobos pembatasan hak-hak azasi manusia dan sakralisme posisi Presiden,
menghiasi kebebasan alam demokrasi dengan membuka kebebasan untuk mengkritik.
Muhaimin
Iskandar (Ketua Umum PKB):
”Beliau
itu ayah, guru, dan pemimpin yang selalu mendidik dengan berbagai caranya agar
kita selalu mandiri dan kuat. Gus Dur memang guru segala hal. Cara hidupnya
sederhana serta selalu memberikan keteladanan dan pengayoman kepada semua.
Dalam politik, lanjutnya, Gus Dur selalu menanamkan untuk mengayomi,
menghormati, dan mencintai sesama. (Kompas.com)
Andi
Arief (Mantan Aktivis PRD):
Desakan
agar Gus Dur diangkat sebagai pahlawan nasional layak dipertimbangan
pemerintah. Namun yang lebih penting lagi, harus ada rehabilitasi bahwa Gus Dur
jatuh dari kepemimpinan nasional bukan karena kasus tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar